
Seni membaca wajah sudah dikenal sejak dulu, dari zaman Tiongkok kuno, Yunani kuno, dan Romawi kuno. Seni membaca wajah ini dikenal dengan nama fisiognomi. Fisiognomi pertama kali disusun secara sistematis oleh Aristoteles, beliau mempelajari dan menafsirkanberbagai sifat dan karakter manusia melalui berbagai bentuk wajah, warna rambut, anggota badan, dan suara. Diantara para filsuf klasik latin yang melakukan praktik fisiognomi adalah Juvenal, Suetonius, dan Pliny De Elder.